![]() |
| Abrahamovich |
Bagi Chelsea, keberadaan Roman Abramovich tentu menguntungkan karena bisa mendatangkan prestasi. Tapi sepakbola Inggris secara kesuluruhan terkena dampak buruk dari manuver taipan asal Rusia itu.
Sejak mengambil alih Chelsea pada 2003 lalu, tak terhitung dana yang sudah dikeluarkan Abramovich untuk membangun tim yang disegani di Inggris maupun Eropa. Berbagai pemain bintang didatangkan ke Stamford Bridge plus juga pelatih-pelatih top.
Hasilnya? Chelsea mendapat tiga titel Premier League, empat Piala FA, satu Liga Champions dan satu Liga Europa. Padahal sebelum itu The Blues sudah hampir satu dekade puasa gelar liga dan "cuma" sebatas jadi penganggu Manchester United, Arsenal dan Liverpool.
"Untuk klub kami sejauh ini, dia sudah melakukan perubahan yang lebih baik," ujar eks asisten manajer Chelsea, Ray Wilkins, seperti dikutip Sportsmole.
Tapi baik untuk Chelsea belum tentu juga baik untuk persepakbolaan Inggris secara keseluruhan. Sejak kedatangan Abramovich dan dengan kebiasaannya menghambur-hamburkan uang untuk membeli pemain bintang, pembinaan usia muda di negara itu menjadi mandek.
Klub-klub saat ini termasuk Manchester City lebih senang membeli pemain-pemain non Inggris dengan harga mahal dan digaji dengan sangat tinggi. Ini membuat bintang-bintang muda Inggris sulit mendapat tempat dan terhitung cuma beberapa nama yang mencuat seperti Jack Wilshere, Theo Walcott, Tom Cleverley atau Joe Hart.
Ini pun berimbas pada buruknya sumber daya pemain di skuad The Three Lions baik di level senior maupun yunior. Lihat saja kiprah Inggris di Piala Eropa U-21 dan Piala Dunia U-20 yang semuanya kandas di fase grup.
"Namun ini berdampak buruk bagi timnas Inggris. Sayangnya kedatangan para pemain asing dalam 10 tahun terakhir membuat para pemain muda kami jarang mendapat kesempatan main," demikian dia.

No comments:
Post a Comment